Kamis, 10 April 2008

Cerpen Original Wilu- Bilulela

Di suatu negeri antah berantah nun jauh di sana, seorang putri sedang melakukan pekerjaan rumah dengan riang. Ia adalah Bilulela. Di rumah itu, ia diperlakukan sebagai pembantu oleh ibu tiri dan kedua kakak tirinya yang jahat. Dulu, Bilulela dibawa ke rumah itu karena ayahnya menikah dengan si ibu tiri, Tututua, dengan terpaksa. Tututua mengancam akan meneror ayah Bilulela dengan surat kaleng kosong apabila ayah Bilulela tak mau menikah dengannya. Akhirnya, ayah Bilulela terpaksa menikah dengannya, namun karena Tututua selalu menghabiskan uang untuk membeli obat-obatan terlarang dan minuman keras, ayah Bilulela pun menjadi stress dan meninggal dunia. Dan kakak-kakak tiri Bilulela, Sonasono dan Nandalolo, malah memanfaatkan kematian ayahnya dengan mengumpulkan uang sumbangan sebanyak-banyaknya.

Bilulela, yang terlihat dengan tabah menghadapi segala kenyataan, selalu berusaha untuk tersenyum walau apapun dilakukan oleh kakak-kakak tirinya, sehingga ia semakin tampak cantik dan awet muda. Hal ini membuat Sonasono dan Nandalolo kesal. Mereka tidak mau melihat ada yang lebih cantik dari mereka, sehingga mereka selalu menyiksa Bilulela, menyuruhnya melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berat.
Walaupun Bilulela terlihat selalu tabah dan tersenyum dari luar, namun sebenarnya ia menyimpan dendam di hatinya. Diam-diam Bilulela merencanakan sesuatu. (Backsound: hi-hi-hi-hi).

Bilulela memiliki teman di Istana, Rakhmalama dan Rizqohoho, mereka adalah para pemain sandiwara istana yang handal. Bilulela meminta kepada mereka supaya mereka membuat pesta dansa istana palsu, untuk memancing Tututua, Sonasono dan Nandalolo ke jebakan yang Bilulela buat. Bilulela pun sudah menghubungi polisi terkemuka di sana, yaitu Shellagalak yang sudah berpengalaman menangkap buronan-buronan di negeri itu dengan jurus tamparannya yang dahsyat. Bilulela ingin agar Tututua ditangkap atas tuduhan pemakai obat-obatan terlarang, sementara Sonasono dan Nandalolo atas tuduhan membantu masuknya obat terlarang ke rumah itu. Bilulela sudah tidak sabar menunggu datangnya hari itu.

Hari yang telah direncanakan pun tiba. Rizqohoho datang sebagai utusan istana dan mengumumkan pesta dansa palsu mereka, dan sesuai perkiraan, Tututua, Sonasono dan Nandalolo sangat bersemangat ingin menghadiri pesta dansa tersebut. Dan sesuai harapan Bilulela, Tututua melarang Bilulela untuk pergi ke pesta dansa. Bilulela berpura-pura tetap ingin pergi supaya tidak dicurigai, sehingga Sonasono dan Nandalolo yang teringat akan cerita Cinderella, menyembunyikan labu serta mengusir tikus-tikus di rumah mereka supaya tidak bisa diubah menjadi kereta kuda.

Malam pun tiba. Tututua, Sonasono dan Nandalolo bergegas pergi ke pesta dansa palsu itu dan mengunci Bilulela di dalam rumah. Mereka tidak tahu, bahwa sejak pindah ke sana, Bilulela telah membuat duplikat semua kunci di rumah itu, agar ia bisa masuk ke rumah apabila ia pulang terlambat sehabis main di club. Bilulela segera menyusul ke tempat pesta diadakan dengan motor harley yang ia sembunyikan di hutan belakang rumah. Tampak di pesta tersebut telah ramai dipenuhi oleh teman-teman Rakhmalama dan Rizqohoho yang menyamar sebagai bangsawan. Begitupula Rakhmalama yang berperan sebagai pangeran tampan. Ia sedang sibuk meladeni permintaan Sonasono dan Nandalolo yang berebutan memaksa ingin berdansa dengannya. Bilulela mencari-cari, dan akhirnya ia menemukan shellagalak, yang tengah menikmati hidangan pesta tersebut, keripik pisang coklat aneka. Bilulela memberitahu shellagalak tentang tututua, yang kini sudah ada di pojok bar, mulai mabuk dan berjoget-joget bersama patung singa yang ia kira pria tampan. Shellagalak pun segera bergerak. Dengan satu teriakan, ia sudah bisa menarik perhatian semua tamu undangan pesta dansa palsu itu, dan lalu menangkap Tututua, Sonasono dan Nandalolo yang sedang lengah. Merekapun dibawa ke kantor polisi dan dimasukkan ke penjara bawah tanah.

Bilulela merasa lega dan mengucapkan terimakasih kepada Rakhmalama dan Rizqohoho dan kemudian bermaksud pulang ke rumahnya. Namun ternyata ia dicegat oleh kedua pemain sandiwara tersebut. Mereka meminta bayaran yang tinggi kepada Bilulela atas pesta dansa palsu yang mereka selenggarakan. Bilulela bingung, lalu ia memohon kepada Tuhan agar diberikan jalan keluar. Lalu tiba-tiba dihadapannya muncul sesosok peri cantik yang wajahnya bersinar, yang dari nametag-nya diketahui bahwa ia bernama Wilucantik. Wilucantik pun membantu Bilulela membayar tagihan Rakhmalama dan Rizqohoho, lalu ia segera terburu-buru pergi karena ada permohonan dari tempat lain.

Sementara itu..
Di penjara bawah tanah, Tututua, Sonasono dan Nandalolo memohon agar mereka dikeluarkan dari tempat yang pengap dan kotor itu. Lalu tiba-tiba muncullah Wilucantik, ia berkata bahwa ia bisa mengeluarkan mereka dengan mengubah tikus menjadi kunci penjara itu. Mulailah mereka mencari tikus di sekitar tempat itu, Akhirnya mereka menemukan seekor tikus bernama Nindikus, namun ternyata Nindikus adalah tikus yang mereka usir dari rumah mereka sebelum mereka berangkat ke pesta dansa. Nindikuspun tidak mau diubah menjadi kunci dan menolong mereka. Ia menggigit mereka dan segera kabur dari sana. Tututua, Sonasono dan Nandalolo pun kembali kebingungan. Namun Wilucantik memberikan jalan keluar. Wilucantik hanya dapat membuat kunci dari seekor tikus, maka, apabila salah satu dari mereka mau diubah menjadi tikus, maka nantinya akan bisa diubah menjadi kunci. Mereka bertigapun berdebat tentang siapa yang akan diubah menjadi tikus, lalu berkelahi dan terjadi aksi pukul-memukul. Malangnya, salah satu pukulan mereka mengenai Wilucantik. Ia pun marah dan akhirnya mengubah mereka bertiga menjadi tikus. Lalu Wilucantikpun pergi. Nindikus, yang kembali karena ada barang yang tertinggal, melihat mereka bertiga yang telah menjadi tikus dan menertawakan mereka. Karena Tututua, Sonasono dan Nandalolo tidak punya tempat tinggal dan belum tahu tentang dunia pertikusan, mereka bertigapun diangkat menjadi anak buah nindikus.

Bilulela telah hidup bahagia di rumahnya sendiri. Ia benar-benar bahagia saat ini. Namun ada masalah. Sepertinya di rumah itu ada beberapa tikus yang mencuri bahan makanannya. Bilulelapun kemudian memasang beberapa jebakan, yang akhirnya mengenai tiga ekor tikus. Rupanya, tiga ekor tikus tersebut adalah Tututua, Sonasono dan Nandalolo. Itulah akhir dari hidup mereka...
the end.

original by wilu
thanx to all my friends: Tutut-sobat, Sona, Nanda-Maruko,Shella, Rakhma, Rizqo n Nindy, and expecially 4 my Bilu

1 komentar:

Unknown mengatakan...

De', kalo bisa antar paragraf dikasi jeda satu baris biar enak bacanya..

warna tulisannya juga jangan terlalu muda/ngejreng, biru tua aja.

keren dah, cierra/chante/(apa ya, lupa ^^V