Sabtu, 12 April 2008

Ikhwan apa bakwan

diambil dari:
Artikel Islami
03 Desember 2005 - 08:12
IKHWAN APA BAKWAN

Oh.... Ikhwan

Apa bedanya dengan si Marwan
Si Ali, Paijo atau si Iwan
Oh ternyata cuma sebutan

Oh.... Ikhwan
Walaupun tidak rupawan
Alias modal tampang pas-pasan
Tetep aja tebar senyuman

Oh.... Ikhwan
Gayanya sih bisa ketebak & kelihatan
Jenggot melambai,baju koko & sendal jepit usang
Sesekali komat-kamit sambil jalan

Oh.... Ikhwan
Nyarinya susah-susah gampang
Kadang di masjid, kampus or sekolahan
Mungkin juga lagi nyari sampingan
Nggak taunya buat biaya walimahan :)

Oh.... Ikhwan
Ngomonginnya masalah aksi dan kepartaian
Juga Liqo'an and hapalan
Kata orang "Nggak ada bahasan yang lain, wan ?"

Oh.... Ikhwan
Anehnya kalo lagi jalan
Ngukurin tanah apa ngitung lantai sih, wan?
Oh..... ternyata dia jaga pandangan !!!

Ikhwan... Ikhwan...Lucunya kalo akhwat sedang berpapasan
Langsung minggir! , acuh tak acuh kaya' musuhan
(Gubrak...!!!!! apaan tuh, wan?)
Eh.... dia jatuh, kagak ngeliat ada selokan :))

Oh.... Ikhwan,
apa semuanya begitu, wan ?
Ada nggak yang masih tebar pesona & jelalatan ?
Berarti itu bukan ikhwan, (kan cuma sebutan ?!!)
Nah para akhwat, hati-hati mungkin dia nyari pasangan

a2n(he2, cuma intermezzo, jangan pade marah lo, wan)

Kamis, 10 April 2008

Cerpen Original Wilu- Bilulela

Di suatu negeri antah berantah nun jauh di sana, seorang putri sedang melakukan pekerjaan rumah dengan riang. Ia adalah Bilulela. Di rumah itu, ia diperlakukan sebagai pembantu oleh ibu tiri dan kedua kakak tirinya yang jahat. Dulu, Bilulela dibawa ke rumah itu karena ayahnya menikah dengan si ibu tiri, Tututua, dengan terpaksa. Tututua mengancam akan meneror ayah Bilulela dengan surat kaleng kosong apabila ayah Bilulela tak mau menikah dengannya. Akhirnya, ayah Bilulela terpaksa menikah dengannya, namun karena Tututua selalu menghabiskan uang untuk membeli obat-obatan terlarang dan minuman keras, ayah Bilulela pun menjadi stress dan meninggal dunia. Dan kakak-kakak tiri Bilulela, Sonasono dan Nandalolo, malah memanfaatkan kematian ayahnya dengan mengumpulkan uang sumbangan sebanyak-banyaknya.

Bilulela, yang terlihat dengan tabah menghadapi segala kenyataan, selalu berusaha untuk tersenyum walau apapun dilakukan oleh kakak-kakak tirinya, sehingga ia semakin tampak cantik dan awet muda. Hal ini membuat Sonasono dan Nandalolo kesal. Mereka tidak mau melihat ada yang lebih cantik dari mereka, sehingga mereka selalu menyiksa Bilulela, menyuruhnya melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berat.
Walaupun Bilulela terlihat selalu tabah dan tersenyum dari luar, namun sebenarnya ia menyimpan dendam di hatinya. Diam-diam Bilulela merencanakan sesuatu. (Backsound: hi-hi-hi-hi).

Bilulela memiliki teman di Istana, Rakhmalama dan Rizqohoho, mereka adalah para pemain sandiwara istana yang handal. Bilulela meminta kepada mereka supaya mereka membuat pesta dansa istana palsu, untuk memancing Tututua, Sonasono dan Nandalolo ke jebakan yang Bilulela buat. Bilulela pun sudah menghubungi polisi terkemuka di sana, yaitu Shellagalak yang sudah berpengalaman menangkap buronan-buronan di negeri itu dengan jurus tamparannya yang dahsyat. Bilulela ingin agar Tututua ditangkap atas tuduhan pemakai obat-obatan terlarang, sementara Sonasono dan Nandalolo atas tuduhan membantu masuknya obat terlarang ke rumah itu. Bilulela sudah tidak sabar menunggu datangnya hari itu.

Hari yang telah direncanakan pun tiba. Rizqohoho datang sebagai utusan istana dan mengumumkan pesta dansa palsu mereka, dan sesuai perkiraan, Tututua, Sonasono dan Nandalolo sangat bersemangat ingin menghadiri pesta dansa tersebut. Dan sesuai harapan Bilulela, Tututua melarang Bilulela untuk pergi ke pesta dansa. Bilulela berpura-pura tetap ingin pergi supaya tidak dicurigai, sehingga Sonasono dan Nandalolo yang teringat akan cerita Cinderella, menyembunyikan labu serta mengusir tikus-tikus di rumah mereka supaya tidak bisa diubah menjadi kereta kuda.

Malam pun tiba. Tututua, Sonasono dan Nandalolo bergegas pergi ke pesta dansa palsu itu dan mengunci Bilulela di dalam rumah. Mereka tidak tahu, bahwa sejak pindah ke sana, Bilulela telah membuat duplikat semua kunci di rumah itu, agar ia bisa masuk ke rumah apabila ia pulang terlambat sehabis main di club. Bilulela segera menyusul ke tempat pesta diadakan dengan motor harley yang ia sembunyikan di hutan belakang rumah. Tampak di pesta tersebut telah ramai dipenuhi oleh teman-teman Rakhmalama dan Rizqohoho yang menyamar sebagai bangsawan. Begitupula Rakhmalama yang berperan sebagai pangeran tampan. Ia sedang sibuk meladeni permintaan Sonasono dan Nandalolo yang berebutan memaksa ingin berdansa dengannya. Bilulela mencari-cari, dan akhirnya ia menemukan shellagalak, yang tengah menikmati hidangan pesta tersebut, keripik pisang coklat aneka. Bilulela memberitahu shellagalak tentang tututua, yang kini sudah ada di pojok bar, mulai mabuk dan berjoget-joget bersama patung singa yang ia kira pria tampan. Shellagalak pun segera bergerak. Dengan satu teriakan, ia sudah bisa menarik perhatian semua tamu undangan pesta dansa palsu itu, dan lalu menangkap Tututua, Sonasono dan Nandalolo yang sedang lengah. Merekapun dibawa ke kantor polisi dan dimasukkan ke penjara bawah tanah.

Bilulela merasa lega dan mengucapkan terimakasih kepada Rakhmalama dan Rizqohoho dan kemudian bermaksud pulang ke rumahnya. Namun ternyata ia dicegat oleh kedua pemain sandiwara tersebut. Mereka meminta bayaran yang tinggi kepada Bilulela atas pesta dansa palsu yang mereka selenggarakan. Bilulela bingung, lalu ia memohon kepada Tuhan agar diberikan jalan keluar. Lalu tiba-tiba dihadapannya muncul sesosok peri cantik yang wajahnya bersinar, yang dari nametag-nya diketahui bahwa ia bernama Wilucantik. Wilucantik pun membantu Bilulela membayar tagihan Rakhmalama dan Rizqohoho, lalu ia segera terburu-buru pergi karena ada permohonan dari tempat lain.

Sementara itu..
Di penjara bawah tanah, Tututua, Sonasono dan Nandalolo memohon agar mereka dikeluarkan dari tempat yang pengap dan kotor itu. Lalu tiba-tiba muncullah Wilucantik, ia berkata bahwa ia bisa mengeluarkan mereka dengan mengubah tikus menjadi kunci penjara itu. Mulailah mereka mencari tikus di sekitar tempat itu, Akhirnya mereka menemukan seekor tikus bernama Nindikus, namun ternyata Nindikus adalah tikus yang mereka usir dari rumah mereka sebelum mereka berangkat ke pesta dansa. Nindikuspun tidak mau diubah menjadi kunci dan menolong mereka. Ia menggigit mereka dan segera kabur dari sana. Tututua, Sonasono dan Nandalolo pun kembali kebingungan. Namun Wilucantik memberikan jalan keluar. Wilucantik hanya dapat membuat kunci dari seekor tikus, maka, apabila salah satu dari mereka mau diubah menjadi tikus, maka nantinya akan bisa diubah menjadi kunci. Mereka bertigapun berdebat tentang siapa yang akan diubah menjadi tikus, lalu berkelahi dan terjadi aksi pukul-memukul. Malangnya, salah satu pukulan mereka mengenai Wilucantik. Ia pun marah dan akhirnya mengubah mereka bertiga menjadi tikus. Lalu Wilucantikpun pergi. Nindikus, yang kembali karena ada barang yang tertinggal, melihat mereka bertiga yang telah menjadi tikus dan menertawakan mereka. Karena Tututua, Sonasono dan Nandalolo tidak punya tempat tinggal dan belum tahu tentang dunia pertikusan, mereka bertigapun diangkat menjadi anak buah nindikus.

Bilulela telah hidup bahagia di rumahnya sendiri. Ia benar-benar bahagia saat ini. Namun ada masalah. Sepertinya di rumah itu ada beberapa tikus yang mencuri bahan makanannya. Bilulelapun kemudian memasang beberapa jebakan, yang akhirnya mengenai tiga ekor tikus. Rupanya, tiga ekor tikus tersebut adalah Tututua, Sonasono dan Nandalolo. Itulah akhir dari hidup mereka...
the end.

original by wilu
thanx to all my friends: Tutut-sobat, Sona, Nanda-Maruko,Shella, Rakhma, Rizqo n Nindy, and expecially 4 my Bilu

Rabu, 09 April 2008

Cerpen original wilu- Raja hutan yang baik

Di suatu hutan rimba bagian Timur,hiduplah seekor singa yang gagah perkasa. Semua hewan di hutan itu mengagumi sekaligus takut padanya. Singa itu bernama Tosa. Ia menjadi raja hutan menggantikan ayahnya yang dipaksa turun jabatan karena ketahuan mengkorupsi bahan makanan di hutan. Walaupun telah menjadi raja hutan, Tosa tidak pernah merasa sombong atau berkuasa. Ia bahkan sering berjalan - jalan ke daerah hutan yang baru - baru ini terkena gempa, untuk memberikan bantuan.

Suatu hari, terdengar kabar bahwa raja hutan Utara,yaitu sang singa bernama Rast sedang mencari calon suami untuk anaknya,singa betina berbulu lembut yang bernama Riri. Kecantikan putri Riri sudah tersebar ke seluruh penjuru dunia,sehingga, dua hari sebelum hari audisi yang ditentukan, hotel - hotel di hutan Utara telah dipenuhi para singa yang telah mendaftar. Tosa juga tak ketinggalan. Namun, ia tidak memesan hotel berbintang lima seperti kandidat lainnya, hanya sebuah penginapan kecil yang dijaga oleh singa betina yang hidup sebatang kara bernama Isty. Tosa sebenarnya merasa kurang percaya diri, karena ia melihat banyak singa - singa terkenal yang ikut datang mendaftar. Seperti Leo,bintang iklan dan maskot keripik kentang, Simba,bintang film Lion King, dan banyak lagi. Ketika ia mengutarakan rasa rendah dirinya itu, Isty menghiburnya dengan mengatakan bahwa setiap singa lahir dengan kelebihannya masing-masing, tapi yang lebih penting adalah sikap dan perilakunya. Tosa sedikit terhibur dengan ucapan Isty tersebut.

Hari audisi akhirnya tiba. Para kontestan dikumpulkan di suatu padang rumput yang luas, untuk diumumkan tugas apa yang harus mereka lakukan. Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya diumumkan bahwa tugas pertama yang diberikan oleh putri Riri adalah mengaum. Siapapun yang dapat mengaum hingga burung-burung berterbangan, maka dapat melanjutkan ke tugas yang selanjutnya. Mulailah para singa mencoba mengaum sekuat-kuatnya, sebisa yang mereka mampu, namun hanya sedikit singa yang berhasil membuat burung-burung berterbangan ketakutan. Tibalah giliran Tosa mencoba. Ia sebenarnya sangat benci mengaum. Dan tidak ingin menakut-nakuti burung-burung itu. Lebih baik ia tidak maju ke babak selanjutnya. Maka, ia hanya mengaum pelan. Namun apa yang terjadi? Burung-burung berterbangan kesana kemari, bahkan lebih banyak daripada sebelumnya. Rupanya, raja burung, sang burung Garuda telah memerintahkan para burung untuk terbang pada saat Tosa mengaum, karena dulu sang burung Garuda pernah ditolong oleh Tosa saat hendak ditangkap pemburu untuk diawetkan sebagai lambang pancasila. Jadilah akhirnya Tosa maju ke babak selanjutnya.

Babak yang kedua, para kontestan ditugaskan untuk berburu. Siapa yang mendapat buruan paling banyak, akan maju ke babak selanjutnya.Dan seperti sebelumnya, Tosa dapat melaluinya dengan lancar, karena bantuan rusa-rusa korban gempa yang ditolongnya.

Akhirnya, sampailah pada babak terakhir, babak yang menentukan siapa yang akan menjadi suami putri Riri. Tugas di babak terakhir ini, adalah siapapun yang bisa mengumpulkan semua bahan makanan dan harta yang paling banyak sebagai tanda jadi alias mas kawin, akan dinikahkan dengan putri Riri. Semua kontestan yang tersisa langsung berusaha mengumpulkan semua harta dari kerajaannya,sehingga kerajaan mereka menjadi kekurangan bahan pangan. Namun, Tosa sudah tidak ingin berpartisipasi lagi. Ia tidak ingin rakyatnya menderita hanya karena kepentingannya sendiri, sehingga ia langsung meninggalkan tempat audisi dan kembali ke hotel.

Keesokan paginya, saat Tosa membaca koran "JungLe news" sambil menikmati kopi paginya, ia mendapati berita bahwa ternyata Sang raja Rast dan putri Riri melarikan diri dengan membawa semua harta yang telah dikumpulkan oleh para kontestan. Tosa pun bersyukur karena ia telah mengundurkan diri dari audisi tersebut.
Akhirnya, setahun setelah itu, Tosa melamar pemilik penginapan, Isty, untuk menjadi permaisurinya. Mereka pun hidup bahagia.

Cerpen original wilu- Mutiara ajaib

Zaman dahulu kala, di suatu negeri nan jauh di sana, hiduplah seorang nelayan miskin yang tidak mempunyai uang (ya iya,lah. kan miskin). Sehari-harinya ia mencoba menangkap ikan dengan peralatan yang sangat sederhana, dan dengan jatah laut yang sempit, karena saat itu laut dikuasai oleh para pedagang di negeri itu. Sehingga tidak heran ia jarang mendapatkan hasil tangkapan yang cukup untuk dijual ke kota.

Namun suatu hari, saat ia sedang mencari ikan seperti biasanya, ia tidak sengaja menjaring seekor kerang besar. Nelayan itu senang bukan kepalang. Apalagi tampaknya kerang itu adalah kerang mutiara. Namun, saat akan membawanya pulang, nelayan itu mendengar suara. Setelah ia cari asal suara itu, rupanya suara itu berasal dari kerang!

"Bapak nelayan, tolonglah jangan bawa saya, saya masih jomblo, belum menikah, masih ingin menikmati hidup di laut.." kata kerang itu. Lalu nelayan itu berkata,"Tapi bagaimana, saya juga dalam keadaan susah, ada istri yang harus di nafkahi.." Kerang itu terdiam sejenak, lalu akhirnya berkata,"Baiklah pak, begini saja. Bapak lepaskan saya, lalu saya akan memberi bapak satu mutiara ajaib, warisan turun temurun dari keluarga saya. Dengan kerang itu, bapak akan mendapatkan keberuntungan". Maka akhirnya, nelayan tersebut melepaskan si kerang dan mendapatkan mutiara ajaib.

Baru sebentar ia memegang mutiara itu, ada seorang anak kecil yang berteriak. Rupanya ada anak kecil yang hampir tenggelam di wilayah lautnya. Segeralah ia melempar mutiara itu dan langsung menolong anak kecil yang berteriak tadi. Setelah diselamatkan, datang berbondong-bondong orang yang berpakaian indah menghampiri mereka. Rupanya, anak kecil itu adalah anak dari seorang pedagang paling sukses di negeri itu. Maka akhirnya Nelayan itu beserta istrinya diboyong ke rumah mereka dan diberi pekerjaan dengan gaji yang tinggi,sehingga mereka hidup berkecukupan.

Sementara itu, mutiara ajaib perlahan terkubur diantara pasir, dan beberapa tahunpun berlalu...

Di suatu sekolah dasar, terlihat seorang anak sedang duduk sendirian di taman. Ia memandangi teman-temannya yang sedang bermain tanpa mau berbasa-basi mengajaknya ikut serta. Ya, Ali memang pendiam. Tapi bukan berarti Ia tidak mau berteman dengan yang lain. Ia hanya malu untuk berkenalan. Apalagi akhir-akhir ini Mama sering memarahinya karena nilai matematikanya jelek. Mana ada waktu untuk main. Pulang sekolah saja langsung dijemput. Tidak boleh main kemana-mana. Semua itu membuat Ali tertekan. Ia ingin seperti yang lain, bermain dan belajar bersama. Ali bangun dari duduknya, memutuskan untuk bermain di bak pasir sendirian. Ia mulai mengais-ngais dan membuat gundukan, saat ia menemukan sesuatu. Ia menemukan mutiara putih yang indah! saat ia mengangkatnya dan terkagum-kagum, saat itulah seorang temannya jatuh di depannya. Tanpa pikir panjang, Ali menjatuhkan mutiara itu dan langsung menolong temannya. Rupanya, teman yang ditolongnya itu adalah Bryan, anak populer yang selalu mendapat peringkat satu sekolah. Setelah itu, keduanya menjadi akrab. Ali dikenalkan pada teman-teman Bryan, dan juga diajak belajar bersama, sehingga prestasi Ali meningkat dan Ia tidak kesepian lagi.

Mutiara yang ditemukan Ali--yang ternyata adalah mutiara ajaib--kembali terkubur diantara pasir. Dan beberapa tahunpun berlalu...

Kisah mutiara ajaib dan nelayan kini sudah menjadi legenda, didukung dengan pengalaman seorang profesor bernama Ali. Banyak orang yang berusaha mendapatkan mutiara ajaib yang konon dapat mendatangkan keberuntungan itu. Termasuk seorang putri cantik dari kerajaan yang sangat kaya raya. Rupanya, sang putri masih belum puas dengan kecantikannya, dan masih ingin memancungkan hidungnya beberapa sentimeter, dan ingin operasinya berjalan lancar dengan bantuan mutiara ajaib itu. Berkat informasi dan koneksi yang dimilikinya, Ia pun berhasil mendapatkan mutiara ajaib itu. Baru sebentar ia menimang-nimang mutiara itu, ia mendapat telepon dari dokter yang biasa mengoperasi plastik wajahnya, dokter tersebut berkata bahwa Ia sedang membutuhkan pinjaman uang karena istrinya sedang sakit berat, dan ingin meminjam dari sang putri. Namun malang, sang putri tidak mau meminjamkan uangnya.

Beberapa hari setelah itu, operasi hidung yang sudah dijadwalkan segera dilaksanakan. Namun, dokter yang terbakar amarahnya karena istrinya tidak bisa diselamatkan, mengoperasi hidung sang putri bukan semakin mancung, namun sebaliknya. Ia mengembalikan hidung sang putri ke asalnya, saat sang putri masih berhidung pesek. Sang putri yang kesal dengan kejadian itu, melempar mutiara ajaib ke luar jendela. Setelah itu, karena Sang putri malu dengan keadaannya, Ia pun tidak pernah berani untuk keluar dari istananya. Kerajaan sang putri mengalami kemunduran, sehingga sang putri tidak dapat mengoperasi hidungnya menjadi mancung kembali.

Sementara itu Mutiara ajaib kembali terkubur di dalam pasir...
Coba periksa kalungmu, siapa tahu ada mutiara ajaib itu diantaranya...

I'm a girl like you



PRINCESS ANNELIESE (SPOKEN):
I’m savoring my first and last taste of freedom
Before getting married next week to a total stranger...

ERIKA (SPOKEN):
At least you’re not an indentured servant.

PRINCESS ANNELIESE (SPOKEN):Indentured servant?

ERIKA:
If I'd like to have my breakfast hot
Madame Carp will make me pay
And I have to fetch the eggs myself
And the barn's a mile away
It's cold and wet and still I get
An omlette on my plate
But in my head I'm back in bed
Snuggled up and sleeping late

PRINCESS ANNELIESE (SPOKEN):Really?

ERIKA (SPOKEN):
Really, but it’s alright. I mean, I’m used to it.
And you?
PRINCESS ANNELIESE (SPOKEN):Well...

ERIKA (SPOKEN):Well?

PRINCESS ANNELIESE:
If I want some eggs I ring the bell
And the maid comes running in
And she serves them on a silver tray
And she brings a cookie tin
And while I eat, she rubs my feet
And strolling minstrels play
But I'd rather be in my library reading science books all day

ERIKA:I'm just like you

PRINCESS ANNELIESE:You are?

ERIKA:
You're just like me
There's somewhere else we'd rather be
Somewhere that's ours
Somewhere that dreams come true
Yes, I am a girl like you

You'd never think that it was so
But now I've met you and I know
It's plain as day, sure as the sky is blue
That I am a girl like you

PRINCESS ANNELIESE (SPOKEN):So! You’re a singer?

ERIKA (SPOKEN):
No, I work at Madame Carp’s penitentiary, uh, I mean Dress Emporium.

PRINCESS ANNELIESE (SPOKEN):
I love Madame Carp’s Dresses!

ERIKA (SPOKEN):
I made the one you’re wearing.

PRINCESS ANNELIESE (SPOKEN):
You made this? The design looks so complicated!

ERIKA (SPOKEN):
Oh, but it isn’t really...
ERIKA:
First I choose a fabric from the rack
And I pin the pattern down
And I stitch it in the front and back
And it turns into a gown

PRINCESS ANNELIESE:
I wear the gown, without my crown
And dance around my room

BOTH:
And imagine life without the strife of an unfamiliar groom

ANNELIESE (SPOKEN):
But I’d never let my Mother know.
I wouldn’t want to disappoint her.

ERIKA (SPOKEN):I completely understand.

PRINCESS ANNELIESE & (ERIKA):
I'm just like you (I think that's true)
You're just like me (Yes, I can see)

BOTH:We take responsibility

PRINCESS ANNELIESE & (ERIKA):
We carry through (We carry through)
BOTH:Do what we need to do
Yes, I am a girl like you

ERIKA & (PRINCESS ANNELIESE):
I'm just like you (I'm just like you)
You're just like me (You're just like me)

BOTH:
It's something anyone can see

ERIKA & (PRINCESS ANNELIESE):
A heart that beats (A heart that beats)

BOTH:
A voice that speaks the truth
Yes, I am a girl like you!