Rabu, 09 April 2008

Cerpen original wilu- Mutiara ajaib

Zaman dahulu kala, di suatu negeri nan jauh di sana, hiduplah seorang nelayan miskin yang tidak mempunyai uang (ya iya,lah. kan miskin). Sehari-harinya ia mencoba menangkap ikan dengan peralatan yang sangat sederhana, dan dengan jatah laut yang sempit, karena saat itu laut dikuasai oleh para pedagang di negeri itu. Sehingga tidak heran ia jarang mendapatkan hasil tangkapan yang cukup untuk dijual ke kota.

Namun suatu hari, saat ia sedang mencari ikan seperti biasanya, ia tidak sengaja menjaring seekor kerang besar. Nelayan itu senang bukan kepalang. Apalagi tampaknya kerang itu adalah kerang mutiara. Namun, saat akan membawanya pulang, nelayan itu mendengar suara. Setelah ia cari asal suara itu, rupanya suara itu berasal dari kerang!

"Bapak nelayan, tolonglah jangan bawa saya, saya masih jomblo, belum menikah, masih ingin menikmati hidup di laut.." kata kerang itu. Lalu nelayan itu berkata,"Tapi bagaimana, saya juga dalam keadaan susah, ada istri yang harus di nafkahi.." Kerang itu terdiam sejenak, lalu akhirnya berkata,"Baiklah pak, begini saja. Bapak lepaskan saya, lalu saya akan memberi bapak satu mutiara ajaib, warisan turun temurun dari keluarga saya. Dengan kerang itu, bapak akan mendapatkan keberuntungan". Maka akhirnya, nelayan tersebut melepaskan si kerang dan mendapatkan mutiara ajaib.

Baru sebentar ia memegang mutiara itu, ada seorang anak kecil yang berteriak. Rupanya ada anak kecil yang hampir tenggelam di wilayah lautnya. Segeralah ia melempar mutiara itu dan langsung menolong anak kecil yang berteriak tadi. Setelah diselamatkan, datang berbondong-bondong orang yang berpakaian indah menghampiri mereka. Rupanya, anak kecil itu adalah anak dari seorang pedagang paling sukses di negeri itu. Maka akhirnya Nelayan itu beserta istrinya diboyong ke rumah mereka dan diberi pekerjaan dengan gaji yang tinggi,sehingga mereka hidup berkecukupan.

Sementara itu, mutiara ajaib perlahan terkubur diantara pasir, dan beberapa tahunpun berlalu...

Di suatu sekolah dasar, terlihat seorang anak sedang duduk sendirian di taman. Ia memandangi teman-temannya yang sedang bermain tanpa mau berbasa-basi mengajaknya ikut serta. Ya, Ali memang pendiam. Tapi bukan berarti Ia tidak mau berteman dengan yang lain. Ia hanya malu untuk berkenalan. Apalagi akhir-akhir ini Mama sering memarahinya karena nilai matematikanya jelek. Mana ada waktu untuk main. Pulang sekolah saja langsung dijemput. Tidak boleh main kemana-mana. Semua itu membuat Ali tertekan. Ia ingin seperti yang lain, bermain dan belajar bersama. Ali bangun dari duduknya, memutuskan untuk bermain di bak pasir sendirian. Ia mulai mengais-ngais dan membuat gundukan, saat ia menemukan sesuatu. Ia menemukan mutiara putih yang indah! saat ia mengangkatnya dan terkagum-kagum, saat itulah seorang temannya jatuh di depannya. Tanpa pikir panjang, Ali menjatuhkan mutiara itu dan langsung menolong temannya. Rupanya, teman yang ditolongnya itu adalah Bryan, anak populer yang selalu mendapat peringkat satu sekolah. Setelah itu, keduanya menjadi akrab. Ali dikenalkan pada teman-teman Bryan, dan juga diajak belajar bersama, sehingga prestasi Ali meningkat dan Ia tidak kesepian lagi.

Mutiara yang ditemukan Ali--yang ternyata adalah mutiara ajaib--kembali terkubur diantara pasir. Dan beberapa tahunpun berlalu...

Kisah mutiara ajaib dan nelayan kini sudah menjadi legenda, didukung dengan pengalaman seorang profesor bernama Ali. Banyak orang yang berusaha mendapatkan mutiara ajaib yang konon dapat mendatangkan keberuntungan itu. Termasuk seorang putri cantik dari kerajaan yang sangat kaya raya. Rupanya, sang putri masih belum puas dengan kecantikannya, dan masih ingin memancungkan hidungnya beberapa sentimeter, dan ingin operasinya berjalan lancar dengan bantuan mutiara ajaib itu. Berkat informasi dan koneksi yang dimilikinya, Ia pun berhasil mendapatkan mutiara ajaib itu. Baru sebentar ia menimang-nimang mutiara itu, ia mendapat telepon dari dokter yang biasa mengoperasi plastik wajahnya, dokter tersebut berkata bahwa Ia sedang membutuhkan pinjaman uang karena istrinya sedang sakit berat, dan ingin meminjam dari sang putri. Namun malang, sang putri tidak mau meminjamkan uangnya.

Beberapa hari setelah itu, operasi hidung yang sudah dijadwalkan segera dilaksanakan. Namun, dokter yang terbakar amarahnya karena istrinya tidak bisa diselamatkan, mengoperasi hidung sang putri bukan semakin mancung, namun sebaliknya. Ia mengembalikan hidung sang putri ke asalnya, saat sang putri masih berhidung pesek. Sang putri yang kesal dengan kejadian itu, melempar mutiara ajaib ke luar jendela. Setelah itu, karena Sang putri malu dengan keadaannya, Ia pun tidak pernah berani untuk keluar dari istananya. Kerajaan sang putri mengalami kemunduran, sehingga sang putri tidak dapat mengoperasi hidungnya menjadi mancung kembali.

Sementara itu Mutiara ajaib kembali terkubur di dalam pasir...
Coba periksa kalungmu, siapa tahu ada mutiara ajaib itu diantaranya...

1 komentar:

Unknown mengatakan...

hihihihihi

variasi pena ajaib y? ^^

pas terakhir kok gk ajab lagi? ^^


komen sama dgn yg bilulela, warna tulisannya..

batas kiri & kanan kok sempit?
pas awal2 kok ada jeda agak panjang?

eh, serpen2 yg duku gk dimasukin jg?